Dalam proses desain, simplicity pada suatu karya dapat dikatakan berhasil jika bukan hanya audiens menerima dengan cepat pesan kita, namun dengan nilai simplicity pada karya kita audiens dapat meresapi makna dibalik karya yang sesungguhnya memiliki makna mendalam tidak seringkas tampilannya. Dengan penerapan simplicity yang tepat, bukan berarti seorang desainer tidak dapat mengolah karyanya, malas, atau memiliki kemampuan yang terbatas dalam memakai software.
Simplicity pada penerapannya membutuhkan kematangan desainer, baik itu secara teoritis maupun praktis. Dalam karya simplicity, desainer bukan menghapus prinsip-prinsip desain yang begitu rumit, melainkan tetap memegang teguh dalam berkarya. Seperti misalnya balance dalam sebuah sebuah karya, bukan hanya pada desain yang kompleks saja teori ini dapat diterapkan. Disini simplicity bukan berarti sebuah desain yang hanya terlihat minim, bersih, dan sederhana, sebuah desain yang rumit pun dalam suatu pengolahan dapat dikatakan desain yang bernilai simplicity. Berikut contoh-contoh desain yang menurut pendapat saya memiliki nilai simplicity yang tinggi sekaligus mencengangkan:

Logo IBM by Paul Rand

Kemasan Banana Juice by Naoto Fukasawa

Poster Ayo Ngguyu by Arif PSA

LEGO Advertising

Heinz Tomato Ketchup Advertising

Nintendo Game Boy Advance Advertising

Pepsi Diet Advertising
Akhir kata, untuk menyimpulkan apa itu simplicity dalam dunia desain grafis, pendapat John Maeda dapat menjadi acuan yang jelas bagi kita:
"Simplicity is about subtracting the obvious, and adding the meaningful"
-John Maeda-
No comments:
Post a Comment