Wednesday, June 2, 2010

Branding Tips 2 - Inner Branding

Inner branding sebenarnya merupakan kata yang spontan terinspirasi dari pemakaian istilah inner beauty dalam diri seorang wanita(biasanya), dimana merupakan suatu kecantikan yang asli atau kebaikan yang sesungguhnya yang dimiliki seorang wanita yang menjadi bukti integritas. Inner branding merupakan proses pembentukan identitas yang positif dimana melalui pembuktian integritas sebagai jaminan kepercayaan klien/rekan bisnis. Dengan inner branding yang dimiliki, seseorang dapat merebut kepercayaan klien, inner branding yang penulis maksud disini merupakan keadaan yang sejujurnya tanpa kedok yang sebenarnya kelak dapat mengecewakan pihak lain.

Salah seorang yang penulis rasa memiliki inner branding sesuai dengan keahliannya adalah bapak Daniel Surya, dimulai ketika penulis bersama beberapa rekan berkesempatan mewawancarai beliau. Ketika itu kami datang ke kantor Brand Union dimana beliau bekerja, sebagai(sebut saja) konsultan branding beliau begitu sibuk, kami terancam gagal mewawancarai ketika itu. Di tengah pembicaraan kami dengan rekan kerja Brand Union yang lain tiba-tiba beliau menyempatkan diri diwawancara, banyak pelajaran berharga beliau sampaikan dengan memukau. Inner branding pada diri bapak Daniel Surya semakin terasa ketika beliau dengan terbuka bersedia diajak diskusi kapan saja melalui dunia maya, dengan keramahan dan tidak menganggap diri kami kecil beliau asyik membagi pengalamannya hingga beberapa jam. Disini, bagi penulis bapak Daniel Surya berhasil bukan hanya dalam mem-branding proyek-proyeknya, namun juga berhasil mem-branding dirinya sendiri.

Banyak lagi tokoh yang memiliki inner branding, dimana seperti dalam peristiwa wawancara dengan bapak Daniel Surya, inner branding berhasil ketika audiens dapat merasakan energi positif dan direbut kepercayaannya. Inner branding merupakan proses yang dilakukan dari awal bahkan sebelum kita memberi kartu nama kepada klien, beberapa pertanyaan yang harus kita renungkan agar proses inner branding berhasil adalah:
1. Apa yang menjadi nilai lebih diri saya?
2. Apakah saya dapat dipercaya?
3. Apa saya dapat menyelesaikan permasalahan klien?
4. Apakah relasi saya dengan klien mulai berjalan baik?
5. Apa kesan pertama klien terhadap diri saya?
6. Apa saya cukup mendengarkan klien?
7. Apakah klien tertarik dengan saya?
8. Apa yang selanjutnya akan klien lakukan?
9. Apa yang selanjutnya akan saya lakukan?


Setidaknya ketika kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi dan mendapat jawaban yang positif(dengan kebesaran hati mengkoreksi diri tentunya), maka kita telah berhasil memulai inner branding. Pencapaian inner branding dapat terjadi hanya jika kita mampu memiliki integritas sebagai bukti profesionalisme kita dalam bidang desain grafis maupun konsultan branding.

No comments: