Sunday, May 23, 2010

Branding Bagaikan Membesarkan Seorang Anak

Branding bagaikan proses seorang ibu melahirkan anaknya hingga anak tersebut dewasa. Dimulai ketika sang ibu mengandung, seumpama suatu perusahaan yang direncanakan, pemberian nama dipikirkan dengan baik dan sesuai dengan tujuan perusahaan seperti pemberian nama kepada anak.

Branding berlanjut setelah sang anak dilahirkan, sang ibu mulai memikirkan bagaimana mendidik anak, dimana anaknya akan bersekolah, makanan apa yang diberikan kepada si anak, hingga menjaga media yang dikonsumsi anak. Pada perusahaan, nama dan logo yang sudah dipilih selanjutnya perlu dilanjutkan dengan langkah-langkah lanjut dalam proses branding untuk mulai membentuk brand image perusahaan. Seperti dimana perusahaan didirikan, apa yang dihasilkan perusahaan, serta manajemen lainnya seperti sumber tenaga kerja dan pelayanan misalnya.

Ketika mulai bersosial, si anak akan dikenal, akankah si anak adalah anak yang cengeng atau berani akan tampak. Seperti pada suatu brand, pada proses interaksi dengan konsumen brand tersebut akan memiliki kesan tersendiri bagi konsumen. Pada proses branding kesan yang ingin disampaikan perusahaan harus dapat diterima sebagaimana yang diharapkan, jika tidak maka proses branding gagal.

Saat brand mulai dikenal luas maka brand tersebut bagaikan anak menginjak usia remaja. Seorang anak remaja tentu disikapi berbeda dengan anak-anak, remaja sudah dianggap lebih dapat dipercaya, lebih mandiri, dan lebih dewasa. Pada perusahaan, konsumen akan lebih menuntut kepuasan jika brand perusahaan tersebut sudah dikenal luas dan mulai dipercaya pasar. Pada masa ini, brand akan mulai diuji dengan segala permasalahan yang jika berhasil ditempuh maka brand tersebut akan menjadi brand yang siap untuk bersaing di pasar lokal maupun internasional.

Suatu brand seperti Mc. Donalds, Nike, Adidas, Starbucks, Apple, dan brand-brand dunia lainnya adalah contoh proses anak yang sudah menjadi dewasa. Pada masa ini brand sudah ada di hati masyarakat, sedikit kesalahan akan berdampak besar pada masa dewasa ini. Contohnya ketika konsumen menemukan batu ketika makanan dihidangkan maka citra Mc. Donalds akan langsung buruk di mata konsumen, konsumen akan sangat kecewa dan bahkan menuntut pihak Mc. Donalds, hal ini tidak akan terjadi jika konsumen makan di pinggir jalan. Ini tidak mengherankan, Mc. Donalds adalah brand dunia yang sudah berhasil mendapat kepercayaan pasar.

3 comments:

Daniel Surya said...

a good one !

Jack John said...

Thanks sir...saya byk belajar dari Anda... Sukses!

Dedi said...

Kalau dianalogikan dengan anak manusia, brand ini terasa hidup ya, semua ada prosesnya